Isu Politik Uang Di Pemilihan Rektor UIN Jakarta, Amany Lubis: Kalau Memiliki Bukti, Silakan Laporkan ke Penegak Hukum
By Abdi Satria
nusakini.com-Ciputat - Rektor UIN Jakarta Amany Lubis memastikan tidak terjadi politik uang dalam pemilihan Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta periode 2019 – 2023. Penegasan ini disampaikan Amany menyusul adanya isu bahwa proses pemilihan rektor tidak wajar dan ada politik uang.
“Dalam rangka proses Pilrek UIN Jakarta tidak terjadi politik uang (money politics),” tegas Amany dalam pernyataan resminya sebagaimana dikutip pada website UIN Jakarta, Kamis (21/03).
“Bila memiliki bukti dugaan pelanggaran atau perbuatan melawan hukum, silakan laporkan kepada penegak hukum,” lanjutnya.
Menurut Amany, Rektor UIN Jakarta periode 2019-2023 dipilih secara objektif oleh Menteri Agama dan Komite Seleksi dengan mempertimbangkan kapasitas dan integritas. Rektor UIN Jakarta terpilih sesuai prosedur, legal, dan konstitusional. “Dalam pemilihan calon rektor (Pilrek) tidak dikenal istilah “menang-kalah”, tapi dipilih Menteri Agama berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 68 Tahun 2015,” lanjutnya.
Amany menambahkan, UIN Jakarta ke depan ingin lebih maju dengan reputasi internasional. Untuk itu, diperlukan kerja sama serta saling percaya antara pimpinan dan sivitas akademika.
Rektor mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga marwah, nama baik dan reputasi UIN Jakarta yang telah dibangun puluhan tahun dengan susah payah. UIN Jakarta, kata Rektor, memiliki peran, baik di kancah, nasional maupun dunia internasional sebagai mercusuar Islam moderat dan melaksanakan Moderasi Beragama.
“Sesegera mungkin, segala tuduhan dan fitnah yang tidak berdasar dan tidak didasarkan kepada fakta, UIN Jakarta secara institusi akan melakukan tindakan tegas dan berkoordinasi dengan aparat kepolisian,” tandasnya.(p/ab)